Cara budidaya ikan; ikan koi, lele sangkuriang, ikan hias, mujair, gurame, guppy, lele, patin, nila

Cara Memulai Budidaya Peternakan Sapi Perah

Ditulis oleh: Panduan Budidaya -
Budidaya Peternakan Sapi Perah -Hari ini kita akan mulai kegiatan kita dalam budidaya peternakan. Untuk pertama kali ini kita akan mulai belajar bagaimana cara beternak sapi perah. Karena kita masih awal jadi akan kita bahas semua dari nol mulai dari mengenal apa itu sapi perah sampai mengetahui berbagai potensi peternakan sapi perah ini. Berikut ini adalah bagai mana cara beternak sapi perah yang baik supaya hasilnya juga baik.

Tak kenal maka tak sayang, mulai beberapa bulan kedepan mungkin kita akan terus semakin banyak berkecimpung dalam dunia peternakan khususnya sapi perah untuk itulah pertama akan kita ketahui dulu berbagai informasi mengenai sejarah sapi perah, asal usul dan informasi lainnya.

Sejarah Singkat Sapi Perah

Baiknya sebelum kita mulai beternak sapi perah kita akan belajar sejarahnya terlebih dahulu. Seperti kita ketahui, sapi adalah hewan ternak terpenting sebagai sumber daging, susu, tenaga kerja dan kebutuhan lainnya. Sapi menghasilkan sekitar 50% (45-55%) kebutuhan daging di dunia, 95% kebutuhan susu dan 85% kebutuhan kulit. Sapi berasal dari famili Bovidae. seperti halnya bison, banteng, kerbau (Bubalus), kerbau Afrika (Syncherus), dan anoaa

Domestikasi sapi mulai dilakukan sekitar 400 tahun SM. Sapi diperkirakan berasal dari Asia Tengah, kemudian menyebar ke Eropa, Afrika dan seluruh wilayah Asia. Menjelang akhir abad ke-19, sapi Ongole dari India dimasukkan ke pulau Sumba dan sejak saat itu pulau tersebut dijadikan tempat pembiakan sapi Ongole murni.

Pada tahun 1957 telah dilakukan perbaikan mutu genetik sapi Madura dengan jalan menyilangkannya dengan sapi Red Deen. Persilangan lain yaitu antara sapi lokal (peranakan Ongole) dengan sapi perah Frisian Holstein di Grati guna diperoleh sapi perah jenis baru yang sesuai dengan iklim dan kondisi di Indonesia.

Sentra peternakan sapi di dunia ada di negara Eropa (Skotlandia, Inggris, Denmark, Perancis, Switzerland, Belanda), Italia, Amerika, Australia, Afrika dan Asia (India dan Pakistan). Sapi Friesian Holstein misalnya, terkenal dengan produksi susunya yang tinggi (+ 6350 kg/th), dengan persentase lemak susu sekitar 3-7%. 

Namun demikian sapi-sapi perah tersebut ada yang mampu berproduksi hingga mencapai 25.000 kg susu/tahun, apabila digunakan bibit unggul, diberi pakan yang sesuai dengan kebutuhan ternak, lingkungan yang mendukung dan menerapkan budidaya dengan manajemen yang baik. Saat ini produksi susu di dunia mencapai 385 juta m2/ton/th, khususnya pada zone yang beriklim sedang. Produksi susu sapi di PSPB masih kurang dari 10 liter/hari dan jauh dari standar normalnya 12 liter/hari (rata-ratanya hanya 5-8 liter/hari).

Secara garis besar, bangsa-bangsa sapi (Bos) yang terdapat di dunia ada dua, yaitu (1) kelompok yang berasal dari sapi Zebu (Bos indicus) atau jenis sapi yang berpunuk, yang berasal dan tersebar di daerah tropis serta (2) kelompok dari Bos primigenius, yang tersebar di daerah sub tropis atau lebih dikenal dengan Bos Taurus. 

Jenis sapi perah yang unggul dan paling banyak dipelihara adalah sapi Shorhorn (dari Inggris), Friesian Holstein (dari Belanda), Yersey (dari selat Channel antara Inggris dan Perancis), Brown Swiss (dari Switzerland), Red Danish (dari Denmark) dan Droughtmaster (dari Australia).

Hasil survei di PSPB Cibinong menunjukkan bahwa jenis sapi perah yang paling cocok dan menguntungkan untuk dibudidayakan di Indonesia adalah Frisien Holstein.

Analisis Usaha Budidaya Sapi Perah

Peternakan sapi menghasilkan daging sebagai sumber protein, susu, kulit yang dimanfaatkan untuk industri dan pupuk kandang sebagai salah satu sumber organik lahan pertanian. Lalu bagaimanakah prospek ke depan untuk usaha budidaya sapi perah ini?

Usaha ternak sapi perah di Indonesia masih bersifat subsisten oleh peternak kecil dan belum mencapai usaha yang berorientasi ekonomi. Rendahnya tingkat produktivitas ternak tersebut lebih disebabkan oleh kurangnya modal, serta pengetahuan/ketrampilan petani yang mencakup aspek reproduksi, pemberian pakan, pengelolaan hasil pascapanen, penerapan sistem recording, pemerahan, sanitasi dan pencegahan penyakit.

Selain itu pengetahuan petani mengenai aspek tata niaga harus ditingkatkan sehingga keuntungan yang diperoleh sebanding dengan pemeliharaannya. Produksi susu sapi di dunia kini sudah melebihi 385 juta m2/ton/th dengan tingkat penjualan sapi dan produknya yang lebih besar daripada pedet, pejantan, dan sapi afkiran. 

Di Amerika Serikat, tingkat penjualan dan pembelian sapi dan produknya secara tunai mencapai 13% dari seluruh peternakan yang ada di dunia. Sementara tingkat penjualan anak sapi (pedet), pejantan sapi perah, dan sapi afkir hanya berkisar 3%. Produksi susu sejumlah itu masih perlu ditingkatkan seiring dengan peningkatan jumlah penduduk di dunia ini. Untuk mencapai tingkat produksi yang tinggi maka pengelolaan dan pemberian pakan harus benar-benar sesuai dengan kebutuhan ternak, dimana minimum pakan yang dapat dimanfaatkan oleh ternak (terserap) diusahakan sekitar 3,5-4% dari bahan kering

Usaha peternakan sapi perah keluarga memberikan keuntungan jika jumlah sapi yang dipelihara minimal sebanyak 6 ekor, walaupun tingkat efisiensinya dapat dicapai dengan minimal pengusahaannya sebanyak 2 ekor dengan rata-rata produksi susu sebanyak 15 lt/hari.

Upaya untuk meningkatkan pendapatan petani melalui pembudidayaan sapi perah tersebut dapat juga dilakukan dengan melakukan diversifikasi usaha. Selain itu melakukan upaya kooperatif dan integratif (horizontal dan vertikal) dengan petani lainnya dan instansi-instansi lain yang berkompeten, serta tetap memantapkan pola PIR diatas.

Tata Cara Memulai Budidaya Sapi Perah

Untuk memulai peternakan sapi perah ini ada beberapa aspek dasar yang harus kita pelajari dan kita pahami terlebih dahulu. Berikut saya merangkum berbagai aspek penting yang harus kita perhatikan sebelum memulai budidaya sapi perah, aspek-aspek tersebut yaitu sebagai berikut!

1. Persyaratan Lokasi
Hal yang harus pertama - tama kita siapkan dengan matang adalah lokasi tempat pemeliharaan sapi perah. Lokasi yang ideal untuk membangun kandang adalah daerah yang letaknya cukup jauh dari pemukiman penduduk tetapi mudah dicapai oleh kendaraan.

Kandang harus terpisah dari rumah tinggal dengan jarak minimal 10 meter dan sinar matahari harus dapat menembus pelataran kandang serta dekat dengan lahan pertanian. Pembuatan kandang ini dapat dilakukan secara berkelompok di tengah sawah atau ladang.

Untuk lebih jelas mengenai berbagai aspek lain yang berkaitan dengan persyaratan, pemilihan lokasi dan pembuatan kandang ini anda bisa membaca uraian terpisah mengenai persyaratan lokasi peternakan sapi perah.

2. Pedoman Teknis Budidaya
Dalam melakukan budidaya sapi perah ini ada beberapa pedoman teknis yang bisa kita pelajari dan kita terapkan. Berbagai pedoman tersebut meliputi dari persiapan awal sampai proses pemeliharaan yaitu meliputi beberapa point penting sebagai berikut:

  1. Penyiapan Sarana dan Peralatan
  2. Pembibitan
  3. Sanitasi dan Tindakan Preventif
  4. Perawatan Ternak
  5. Pemberian Pakan
  6. Pemeliharaan Kandang
Untuk penjelasan mengenai pedoman ini silahkan anda baca selengkapnya pada artikel panduan budidaya yang lain yang berjudul pedoman teknis budidaya sapi perah.

3. Hama dan Penyakit
Selain dua hal yang sudah disebutkan di atas, sebelum memulai peternakan sapi perah ada baiknya kita mulai mengetahui berbagai kendala yang dapat mempengaruhi keberhasilan kita. Berbagai kendala peternakan tersebut secara garis besar yaitu meliputi:

  1. Penyakit
  2. Pencegahan Serangan
Disini kita harus mengenal berbagai penyakit yang sering menyerang ternak sapi perah. Selain itu tentu kita harus belajar juga bagaimana cara melakukan pencegahan dan juga memberikan pengobatan pada kasus tersebut. Untuk mengetahui lebih banyak mengenai hama dan penyakit sapi perah silahkan baca panduan terpisah di artikel hama dan penyakit sapi perah dan cara penanggulangannya.

4. Panen
Hal terakhir yang juga tak kalah penting untuk dipelajari sebelum kita memulai Budidaya Peternakan Sapi Perah adalah mengenai penanganan panen yang meliputi beberapa hal sebagai berikut:

  1. Hasil Utama
  2. Hasil Tambahan
  3. Penanganan Pasca Panen
Untuk penjelasan lebih rinci mengenai masalah ini anda bisa membacanya di artikel terkait yaitu mengenai penanganan pasca panen sapi perah. Disana akan dijelaskan lebih rinci mengenai masalah ini baik itu produk yang kita hasilkan dari peternakan ini dan juga bagaimana memaksimalkan produk yang dihasilkan dan melakukan pengelolaan pasca panen.

Cara Memulai Budidaya Peternakan Sapi Perah

Mudah-mudahan panduan awal mengenai Budidaya Peternakan Sapi Perah ini bisa menambah pengetahuan kita semua khususnya sobat tani yang berkeinginan untuk beternak sapi khususnya jenis sapi perah ini. Lain waktu akan kita bahas lebih jauh lagi mengenai berbagai teknik sukses, permasalahan dan informasi lainnya hanya disini.